PSIKOLOGI UMUM PT 9
PSIUM PT 9
Hai minna san, gimana nih kabarnya? Seperti biasa akum au bagiin rangkuman aku tentang Learning and Intelegency ;D
Learning Definition
Pembelajaran atau yang kita kenal dengan belajar adalah perubahan perilaku yang relative permanen dikarenakan oleh pengalaman atau latihan. Maksud dari relative permanen sendiri adalah ketika kita mempelajari sesuatu, maka otak kita akan merekam hal tersebut. Misal nih, ketika kita ga sengaja nyentuh wajan yang baru dipanaskan, nah kan wajannya panas tuh, otak kita bakal belajar untuk kedepannya agar tangan kita jangan sampai nyentuh wajan itu lagi karena kan panas, tangan kita bakal sakit.
Classical Conditioning
Nah, di sini nih Pavlov menggunakan anjing untuk melakukan percobaannya. Dia memberi makan anjing dan anjing tersebut mulai mengeluarkan air liurnya, nah ini adalah refleks normal anjing ketika melihat makanan, stimulus ini adalah unconditioned response dimana responnya itu tidak dipelajari. Pada percobaan ini, makanan adalah stimulus yang tidak dibuat-buat dan air liur adalah responnya.
Lalu ada beberapa unsur-unsur pengondisian klasik
1). Unconditioned Stimulus
Contoh ketika anjing melihat makanan, makai a akan mengeluarkan air liur, nah disini makanan adalah stimulus yang tidak dibuat-buat
2). Unconditioned Response
Ketika anjing melihat makanan, ia mengeluarkan air liur, maka air liur tersebut adalah conditioned response
3). Conditioned Stimulus
Contohnya pada bunyi bel saat jam makan, anjing tidak akan mengeluarkan air liur ketika mendengar bunyi gemercing bel, nah ini disebut stimulus netral, namun karena setiap ada bunyi lonceng si anjing akan diberi makanan, maka ketika mendengar bel ia akan mengeluarkan air liur, ini disebut conditioned stimulus
4). Conditioned Response
Ini adalah stimulus yang dibuat-buat, misal kan harusnya ketika mendengar bunyi lonceng kan dia ga akan ngeluarin air ludah, namun karena dia udah berpikir kalau setiap ada bunyi lonceng maka aka nada makanan, jadi setiap ia melihat atau mendengar bunyi lonceng makai a akan mengeluarkan ludah, lonceng itu yang disebut dengan conditioned response.
Thorndike Puzzle and The Law of Exercise and Effect
1). Thorndike Puzzle
Disin Thorndike menggunakan kucing sebagai eksperimennya. Kucing itu ditempatkan pada sebuah kotak dimana kalau kucing tersebut berhasil keluar dari kotak ersebut, makai a akan mendapatkan hadiah berupa makanan. Nah dari eksperimennya ini dia menarik kesimpulan, bahwa:
1. Pembelajaran itu bersifat secara bertahap.
2. Pembelajaran terjadi secara otomatis
3. Pembelajaran manusia itu sama prinsipya dengan mamalia, sehingga kita bisa mengambil kesimpulan yang sama meskipun menggunakan mamalia sebagai subjek penelitiannya.
Lalu ada the laws of exercise and effect, ini tuh ada dua, yaitu:
1. The Law of Effect
Yaitu kita bakal tetep ngelakuin sesuatu, kalau hasil dari yang kita lakukan tuh menyenangkan buat kita, misal kita akan jawab pertanyaan guru kalau ada hadiah yang akan didapat setelahnya
2. The Law of Exercise
Yaitu hukuman, kita cenderung akan menghinadri perbuatan yang akan membuat kita mendapat hukuman atau sesuatu yang tidak mengenakkan.
Teori Skinner
Jadi menurut Skinner tuh kita akan melakukan sesuatu jika menguntungkan bagi kita, contoh gampangnya tuh kita bertanya “Kalau aku ngelakuin ini, apa untungnya ya?. Menurutnya, pembelajaran bergantung terhadap apa yang terjadi setelah respon-konsekuensinya.
Reinforcement (Penguatan)
Teori ini berpendapat kalau perilaku inidividu cenderung dipengaruhi oleh hasil yang timbul dari perilaku tersebut. Ada 2 jenis reinforcement, yaitu:
1. Penguatan Positif
Ini tuh kayak kita diberikan sesuatu yang positif setelah kita melakukan sesuatu, misal kita diberikan pujian oleh ibu kita karena kita sudah membersihkan kamar. Tujuan dari penguatan positif ini adalah untuk meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut untuk terulang lagi kedepannya
2. Penguatan Negatif
Penguatan negative bertujuan untuk mengurangi kemungkinan perilaku tersebut akan terulang di masa depan
Nah, selain itu ada juga 2 jenis penurunan penguatan (punishment):
1. Hukuman Positif
Jenis hukuman ini terjadi ketika konsekuensi negative diberikan ketika melakukan hal yang tidak diinginkan, misal memberikan teguran agar tidak mengulangi kesalahan tersebut
2. Hukuman Negatif
Jenis hukuman ini terjadi ketika konsekuensi positif dihapus setelah melakukan hal yang tidak diinginkan, misal mencabut hak kita setelah kita melakukan sebuah kesalahan.
Lalu juga ada penguatan primer dan sekunder, pengutan primer bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kita, seperti makan, minum sedangkan penguatan sekunder itu bisa dikaitkan dengan penguatan primer di masa lalu, misal uang. Dengan uang kita bisa membeli makanan untuk mengenyangkan perut kita.
Punishment
Seperti yang kita ketahui, manusia cenderung akan melakukan sesuatu jika ada imbalannya dan menguntungkan bagi dia, lalu menghindari hal yang akan merugikannya. Terdapat 2 jenis hukuman, yaitu:
1. Hukuman Melalui Penerapan
Misal ketika kita melakukan kesalahan, kita akan dipukul, ditampar atau dicambuk, nah ini adalah hukuman melalui penerapan
2. Hukuman Pemindahan
Nah, contohnya kayak gini, misal kita melakukan kesalahan seperti mendapat nilai jelek ketika ujian, lalu orang tua kita melarang kita untuk menonton televisi sebagai hukuman karena nilai kita jelek.
Cognitive Learning Theory
1. Tolman’s Maze-Running Rats (Latent Learning)
Edward Tolman melakukan eksperimen dengan menggunakan 3 kelompok tikus pada labirin , kelompok pertama berisi tikus yang ditempatkan di labirin dan diperkuat dengan makanan, dimana mereka akan diberi makanan jika berhasil keluar dari labirin tersebut, nah yang kelompok kedua juga sama seperti itu, namun bedanya mereka tidak diberi makan setelah berhasil keluar dari labirin tersebut. Lalu kelompok ketiga berfungsi sebagai kelompok control. Pada awalnya, hanya kelompok pertama yang bisa keluar dari labirin karena diberi makanan, sedangkan kelompok yang lainnya Cuma jalan-jalan di labirin tersebut dan gatau arah. Namun, pada hari ke 10 ternyata bisa keluar dari labirin setelah diberikan makanan, namun dengan waktu yang lebih cepat dibanding kelompok yang pertama. Tolman menyimpulkan kalau selama 9 hari tadi tikus-tikus tersebut belajar bagaimana struktur labirin tersebut dan menyimpan pembelajaran tersebut secara mental dan tidak ditunjukkan sehingga disebut “latent learning”
2. Seligman’s Depressed Dogs (Learned Helpness)
Jadi disini tuh Seligman melakukan percobaan pada anjing yang membuatnya menemukan teori “ketidakberdayaan yang dipelajari”. Jadi nanti bakal dibunyikan nada dan diikuti dengan sengatan listrik pada sekelompok anjing, nah anjing-anjing ini diikat sehingga mereka cuman bisa ketakutan pas denger nada tersebut, yak arena mereka ga bisa ngapa-ngapain selain diam. Nah terus mereka ditempatkan di dalam kotak khusus yang dikasih pagar rendah, peneliti mengira jika dibunyikan nada, maka anjing-anjing tersebut akan melompati pagar dan berlari, namun ternyata anjing tersebut hanya diam pasrah dan tidak melompati pagar tersebut. Peneliti menyimpulkan tampaknya anjing-anjing tersebut belajar kalau dalam situasi guncangan tersebut, ga ada yang bisa mereka lakukan untuk menghindari guncangan tersebut, jadi pas mereka ditempatkan di tempat yang memungkinkan mereka untuk kabur, mereka ga kabur karena mereka sudah belajar untuk menyerah atau tidak berdaya.
3. Kohlers Insight
Nah, disini kita sebenernya udah belajar sih di psikologi gestalt, tapi bakal aku jelasin lagi. Jadi si Kohler melakukan eksperimen dengan menggunakan seekor simpanse. Simpanse tersebut dihadapkan pada suatu masalah, yaitu bagaimana ia bisa mengambil pisang yang berada di luar kendang yang otomatis berada di luar jangkauannya, awalnya ia mencoba dengan menggunakan tongkat untuk mengambil pisang tersebut dan berhasil. Lalu, tingkat masalahnya menjadi lebih sulit, yaitu pisang diletakkan diluar jangkauan lengan simpanse yang terulur dengan tongkatnya. Terus ditaro 2 tongkat di dalam kandangnya, awalnya ia mencoba satu persatu tongkat tersebut dan gagal, ekita satu jam simpanse tersebut mendapatkan ide, yaitu dengan mendorong keluar 1 tongkat dan mendrong tongkat tersebut dengan satu tongkat yang lain untuk mendapatkan pisang tersebut. Lalu Kohler pun mempraktikan kepada simpanse tersebut untuk mengikat tongkat dan mengambil pisang tersebut. Kohler pun menyimpulkan adanya persepsi hubungan dalam pembelajaran, dimana wawasan itu gabisa didapat melalui pembelajaran coba-coba saja
Observational Learning
Ini adalah pembelajaran perilaku dengan mengamati tindakan orang lain atau model. Jadi ada eksperimen (Bobo Doll) yang dilakuin menggunakan boneka, dimana ada 2 orang dewasa yang akan berinteraksi dengan mainan, ada model yang berinnteraksi dengan boneka dengan cara yang agresif sehingga anak-anak meniru perilaku tersebut, dan model lainnya tidak menghiraukan boneka tersebut, sehingga anak-anak ketika ditinggalkan juga tidak menghiraukan boneka tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa pembelajaran dapat terjadi tanpa terlihat atau disebut dengan laten.
Elemen-elemen dari Observational Learning
1. Attention (Perhatian)
2. Memory (Ingatan)
3. Imitation (Peniruan)
4. Desire ( Keinginan)
Na, sekian dulu nih dari aku, sampai jumpa next week teman-teman
Referensi Jurnal:
Ciccarelli SK, White J.N. Psychology. 5th ed. London: Pearson Education;
2017. P. 462
Komentar
Posting Komentar