PSIKOLOGI UMUM PT 8
Halo guyss, gimana nih kabarnya? i hope u'll guyss doing well yh, nah kali ini spt biasa aku mau share blog lg, enjoy ya teman-teman :D
Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin movore yang berarti menggerakkan. Motivasi adalah apa yang menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga kebutuhan fisik atau psikisnya terpenuhi. Misal kita sedang bersantai memainkan gadget, lalu kita merasa lapar dan beranjak menuju dapur untuk mencari makanan. Motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan imbalan, tuntutan tugas, atau hal-hal yang berasal dari luar dirinya. Sedangkan motivasi intrinsic adalah motivasi di mana seseorang melakukan hal tersebut karena hal itu menyenangkan, bermanfaat bagi dirinya atau ia melakukan tindakan tersebut dengan rasa senang tanpa ada unsur paksaan, murni keinginan diri sendiri.
Pendekatan Awal untuk Memahami Motivasi
1). Instinsi dan Pendekatan Evolusi
Teori ini mengatakan bahwa manusia dapat diatur oleh nalurinya. Misal naluri manusia untuk meneruskan keturunan, naluri untuk melindungi wilayahnya yang mungkin bisa menyebabkan perilaku agresif. Namun, pendekatan naluri sudah memudar karena tidak adanya kejelasan dari teori ini. Namun teori ini menghasilkan satu hal penting yaitu beberapa perilaku manusia dapat dikendalikan oleh factor keturunan.
2). Pengurangan Dorongan
Terdapat kebutuhan dan dorongan di teori ini. Kebutuhan adalah kebutuhan akan suatu mater, sedangkan dorongan adalah ketika sebuah organisme memiliki kebutuhan, maka aka nada dorongan yang membuatnya memenuhi kebutuhannya untuk mengurangi rasa cemas pada dirinya. Ada dua jenis dorongan, yaitu dorongan primer yang melibatkan kebutuhan tubuh untuk bertahan hidup seperti rasa lapar dan haus, lalu ada kebutuhan sekunder, yaitu dorongan yang didapat dari pengalaman, seperti kebutuhan akan finansial. Terdapat konsep homeostatis pada teori ini, yaitu kecenderungan tubuh mempertahankan kondisi yang stabil
Teori McClelland: Afiiliasi, kekuasaan, dan kebutuhan
1). Kebutuhan Affiliasi
Yaitu kebutuhan untuk memiliki hubungan dengan orang lain. Orang-orang yang memiliki kebutuhan ini akan berusaha untuk disukai oleh orang lain dan berusaha untuk mendapatkan pujian dari orang disekitarnya
2). Kebutuhan Kekuasaan
Orang-orang yang memiliki kebutuhan ini akan cenderung ingin memiliki pengaruh terhadap orang lain dan memberikan manfaat bagi mereka.
3). Kebutuhan Prestasi
Orang yang memiliki kebutuhan ini akan memiliki keinginan yang kuat untuk berhasil mencapai tujuan, mencari kegiatan yang memungkinkan orang lain mengevaluasi kinerja mereka
Teori Motivasi Diri Carol Dweck
Teori ini dikenal sebagai “mindset”. Apa yang orang pikirkan akan mempengaruhi motivasinya. Menurut Carol, ada dua tipe mindset yang dimiliki individu, yaitu fixed mindset dan growth mindset, orang dengan fixed mindset percaya kecerdasan itu tetap dan tidak bisa dirubah pada setiap individu, mereka cenderung takut gagal dan menghindari resiko karena mereka menganggap kegagalan adalah suatu kekurangan, mereka cenderung menyerah ketika menghadapi hal yang sulit. Sebaliknya, orang dengan growth mindset percaya bahwa kecerdasan pada tiap individu dapat berkembang melalui latihan, usaha dan pengalaman. Orang dengan mindset ini cenderung menyukai tantangan, suka mengambil resiko dan melihat kegagalan sebagai sesuatu yang bisa dipelajari. Individu dengan fixed mindset ketika mengalami kegagalan cenderung putus asa dan kehilangan minat untuk belajar lebih baik lagi.
Pendekatan Arousal
Pendekatan arousal atau bisa disebut juga dengan teori gairah adalah sebuah bentuk emosi yang memotivasi atau membangun kinerja seseorang. Arousal membuat seseorang bergairah, termotivasi dan juga membuat seseorang tetap terjaga serta siap bertindak. Yerkes dan Dodson Law menyebutkan tentang teorinya, yaitu ada hubungan antara arousal dan kinerja. Arousal pada tahap tertentu akan meningkatkan kinerja yang optimal, nah ketika sudah sampai pada titik yang optimal, ada kecenderungan untuk kinerja semakin menurun. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena adanya good stress dan bad stress. Good stress itu adalah perasaan termotivasi, perasaan bangga, berani, semangat untuk mencapai goals tertentu. Sedangkan bad stress adalah denyut jantung yang berdebar, keringat dingin, stress, panik dan bingung. Nah ketika mengalami bad stress ini kita mengalami penurunan kinerja
Pendekatan Insentif
Teori ini berfokus kepada bagaimana insentif bisa mempengaruhi perilaku seseorang. Biasanya kita akan melakukan sesuatu karena ada imbalan, maupun karena ketertarikan terhadap hal tersebut. Misal juga ketika kita lapar, ada sebuah brownies dan ada semangkok nasi, namun kita lebih memilih makan brownies karena mulut kita ingin mengunyah hal yang manis, padahal faktanya nasi lebih mengenyangkan daripada dua potong brownies. Lalu insentif mempengaruhi perilaku seseorang juga misalnya ketika kita berusaha untuk tidak tertidur dan mendengarkan dengan baik guru yang sedang berbicara karena jika kita tertidur maka kita akan dihukum. Hal ini yang memotivasi kita untuk terus terjaga.
Pendekatan Humanistik
Seperti yang kita pelajari di materi sebelumnya, Hierarchy of Need Theory yang dicetuskan oleh Maslow memiliki 5 tingkatan yang dimulai dari tingkatan terendah, yaitu:
1. Physiological
Yaitu kebutuh akan sandang, pangan dan papan
2. Safety Needs
Yaitu kebutuhan akan rasa aman, misal aman dari penyakit, dari bencana, kriminal dan lainnya
3. Social Needs
Yaitu kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang, misal dukungan dari orang tua, teman, pasangan dan lainnya
4. Esteem Needs
Yaitu kebutuhan akan penghargaan, misal kebutuhan akan jabatan, posisi, pangkat dan lain sebagainya
5. Self Actualization
Nah, ini adalah tingkatan teratas yang hanya dicapai oleh orang-orang tertentu saja, orang yang sudah berada di tahap ini biasanya adalah orang yang sangat kreatif, pintar dan mampu mengembangkan bakatnya. Salah satu tokoh yang sudah mencapai aktualisasi adalah Albert Einstein
Namun terdapat beberapa kritik terhadap teori Maslow, karena Maslow mengembangkan teorinya berdasarkan pengamatan pribadi saja, bukan melalu penelitian yang empiris. Peneliti menyebutkan ada beberapa kondisi kita tidak perlu memenuhi kebutuhan yang paling rendah untuk bisa lanjut ke kebutuhan di atasnya, seperti seniman dengan kecacatan fisik yang nyatanya bisa membuat karya-karya yang terkenal. Atau sebagai contoh, di negara Jepang, kebutuhan akan rasa aman jauh lebih kuat dibanding kebutuhan aktualisasi diri dalam menentukan motivasi
Self Determination Theory
Dikembangkan oleh dua orang psikolog motivasi, yaitu Edward Deci dan Richard Ryan selama kurang lebih 43 tahun. Mereka membagi dua tipe motivasi, yaitu:
1. Autonomos
Yaitu ketika seseorang melakukan aktivitas secara sadar dan sepenuh hati, diiringi rasa senang dan ketertarikan
2. Controlled
Ketika seseorang melakukan sesuatu karena faktor eksternal, misal karena imbalan, tuntutan pekerjaan, atau untuk menghindari hukuman
Ada 3 kebutuhan dasar psikologis manusia
1. Competence
Yaitu rasa percaya diri seseorang bahwa mereka bisa melakukan sesuatu dengan baik
2. Relatedness
Adalah perihal keterikatan manusia, yaitu kita adalah bagian dari komunitas
3. Autonomy
Perasaan bahwa seseorang memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri, orang tersebut memiliki kekuatan untuk menentukan tindakan tanpa pengaruh orang lain
Emosi
Emosi didefinisikan sebagai sebuah aspek kesadaran yang ditandai oleh tiga elemen, yaitu gairah fisik tertentu, perilaku tertentu yang mengungkapkan perasaan ke dunia luar, dan kesadaran batin akan perasaan tersebut. Emosi itu kompleks dan menciptakan kesiapan untuk bertindak.
Elemen Emosi:
Fisiologi Emosi
Saat kita sedang merasakan emosi, maka kita akan mengeluarkan reaksi fisiologis yang berbeda-beda. Salah satu bagian otak yang terlibat dalam proses ini adalah amygdala. Amigdala terdapat di area kecil di setiap sisi otak. Selain amygdala, terdapat juga subkortikal dan kortikal pada otak yang berfungsi dalam pemrosesan informasi emosional. Emosi positif berasosiasi dengan bagian cuping frontal kiri pada otak, sedangkan emosi negatif berasosiasi dengan bagian cuping frontal kanan pada otak. Lalu belahan otak kanan juga lebih aktif untuk mengenali wajah seseorang
Perilaku Emosi
Setiap kita pasti akan menunjukkan reaksi fisik ketika merasakan suatu emosi, missal dari ekspresi wajah dan pergerakan tubuh. Ekspresi wajah setiap manusia itu bervariasi pada setiap budaya dan wilayah. Charles Darwin adalah salah satu orang pertama yang menyebutkan bahwa emosi itu merupakan hasil dari evolusi yang bersifat universal dan semua manusia walaupun memiliki budaya yang berbeda akan menunjukka ekspresi wajah yang sama karena otot-otot wajah berevolusi untuk mengkomunikasikan informasi spesifik kepada orang yang melihatnya. Peneliti lainnya menyebutkan bahwa ada sifat universal pada tujuh emosi dasar yang mendukung adanya perspektif yang berevolusi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ekman dan Friesen, setiap orang itu memiliki setidaknya tujuh emosi, yaitu marah, takut, jijik, kecewa, senang, kaget, sedih dan jijik. Walaupun emosi itu bersifat universal, namun kapan, di mana, bagaimana kita akan berekspresi juga ditentukan oleh budaya.
Lalu juga terdapat aturan tampilan yang berbeda pada anak laki-laki dan anak perempuan, anak laki-laki cenderung enggan untuk mengungkapkan apa yang dia rasa, ketimbang anak perempuan yang lebih sering mengungkapkan apa yang dia rasakan. Peneliti juga mengungkapkan bahwasannya menangis adalah perilaku emosional karena berbagai alas an, seperti sedih, marah ataupun bahagia. Peneliti memaparkan bahwa orang yang menangis mengalami sedikit penurunan suasana hati, namun mengalami peningkatan suasan hati yang positif setelah menangis. Berbeda dengan orang yang tidak menangis, mereka tidak terpengaruh dengan segera
Pengalaman Subjektif
Manusia cenderung memberi label pada elemen-elemen emosi disebut dengan elemen kognitif. Pelabelan menggunakan pengalaman serupa yang pernah dialami, seperti ketika kita mersa jijik, nahagia, sedih maunpun tertarik akan sesuatu.
Teori Awal tentang Emosi
1). Common Sense
Di teori ini, saat kita merasakan emosi, maka kita akan memberikan reaksi secara fisik yang kemudian diikuti reaksi secara perilaku. Misal ketika kita melihat anjing yang sedang menggonggong kea rah kita, maka tubuh akan memberikan reaksi seperti jantung yang berdegup kencang, keringat dingin ataupun ketakutan yang akan membuatnya bereaksi dengan cara lari menjauh dari anjing tersebut
2). James-Lange
James mengatakan bahwasannya urutan komponen emosi itu berbeda. Misal ketika kita melihat anjing yang menggeram maka akan menimbulkan reaksi fisiologis yaitu reaksi “fight-or-flight”, sistem saraf simpatik kita memberikan respon untuk lari dan menghasilkan detak jantung yang meningkat, mulut kering dan pernafasan yang cepat. James dan Lange mempercayai bahwa gairah fisi,k menyebabkan rasa takut.
3). Teori Cannon Bard
Teori ini mengatakan bahwa gairah fisiologis dan emosi itu terjadi secara bersamaan. Bard mengembangkan ide ini dengan menyatakan bahwa informasi sensorik yang masuk ke otak dikirim secara bersamaan ke korteks dan organ-organ sistem saraf simpatik, oleh karena itu rasa takut dan reaksi tubuh muncul secara bersamaan.
4). The Facial Feedback Hypothesis
Charles Dawin mengatakan bahwasannya ekspresi wajah berevolusi sebagai cra untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti ketakutan dan ekspresi ini bersifat universal dalam suatu spesies. Ia juga percaya bahwa emosi itu ketika diekspresikan secara bebas di wajah, emosi sendiri akan meningkat. Misal semakin lebar tersenyum seseorang, maka semakin bahagia perasaannya.
Teori Bahaya Kognitif
Dalam teori ini, Schanchter dan Singer mengusulkan bahwa ada dua hal yang harus terjadi sebelum emosi, yaitu gairah fisik dan label gairah. Gairah fisiologis harus diartikan secara kognitif sebelum menjadi sebuat emosi.
Teori Kognitif Lazarus
Dalam studi Schanchter dan Singer, mereka menekankan pentingnya kognisi atau pemikiran dalam penentuan emosi. Salah satu teori emosi kognitif adalah teori emosi kognitif -mediasional Lazarus yang menyatakan bahwa aspek terpenting dari setiap pengalaman emosional adalah bagaimana kita mengartikan atau menilai stimulus yang menyebabkan reaksi emosional. Misal seperti contoh anjing yang saya jabarkan tadi, jika kita melihat anjing itu menggeram dari balik pagar, maka penilaian kita akan menjadi tidak merasa terancam, namun jika anjing itu berkeliaran, maka kita akan merasa terancam dan diikuti oleh gairah dan pengalaman emosional rasa takut
Nah segini dlu guys dr author, karena sekarang udah tengah malem dan author mau bobo cantik dluuu, babayyy
Referensi Jurnal:
Coon, D, Mitterer, J.O, & Martini, T., 2019. Introduction to Psychology: Gateway mind and behavior. Cenggage Learning
Komentar
Posting Komentar