PSIKOLOGI UMUM PT6
Konbawa minna san ><
gimana nih kabarnya? is everything alright? semoga usaha kita dilancarkan ya teman-teman. Nah kali in aku bakal ngebagiin ringkasan aku tentang "Perspektif Biologi dalam Psikologi" enjoy ya teman-teman :D
Persektif Biologi dalam Psikologi
1). Cara kerja Neuron dan Saraf
Istilah sistem saraf mengacu pada semua jaringan saraf. Sistem ini dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf perifer (PNS). Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi mencakup sisa jaringan saraf di bagian tubuh yang lain.
Sistem saraf peripheral (PNS) terdiri dari sistem somatic yang membawa pesan ke dan dari reseptor indera, otot dan permukaan tubuh serta sistem otonom yang terhubung dengan organ dan kelenjar internal. Saraf sensorik dari sistem somatic mengirimkan informasi tentang rangsangan eksternal dari kulit, otot, dan sendi ke sistem saraf pusat, nah hal itulah yang membuat kita bisa merasakan rasa sakit, tekanan dan suhu. Saraf motoric dari sistem membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot, dimana mereka mulai bekerja. Semua otot kita melakukan pekerjaan dengan sendirinya dan penyesuaian keseimbangan tubuh diatur oleh saraf. Sistem saraf otonom berjalan ke dan dari organ-organ internal seperti bernafas, memompa jantung dan pencernaan.
Neuron adalah unit dasar dari sistem saraf, yaitu sebuah sel yang mentransmisikan impuls ke neuron, kelenjar dan otot. Ia juga mengendalikan cara kerja otak. Neuron ditemani dengan sel gilia yang berjumlah sama dengan neuron. Neuron sendiri berfungsi mengirimkan impuls ke otak yang akan diprosos dan keluar otak guna mengaktifkan otot dan kelenjar.
Terdapat bagian-bagian dari neuron, yaitu
1). Dendrit
Dendrit (berasal dari kata Yunani dendron, yang berarti pohon) berfungsi menerima impuls dari neuron lain.
2). Akson
Akson adalah tabung ramping yang memanjang dari soma dan mengirimkan impuls ke neuron lain. Di ujungnya, akson terbagi menjadi sejumlah cabang kecil yang disebut terminal sinaptik. Ada sedikit celah di antara terminal, yaitu persimpangan yang disebut dengan sinapsis dan celahnya disebut celah sinapsis
3). Badan sel atau soma
Berfungsi menerima sinyal dan mengirim sinyal via impuls saraf ke neuron lainnya.
Ketika impuls saraf menyusuri akson dan tiba di tombol terminal, akan memicu reaksi sekresi neurotransmitter. Akson dari banyak neuron akan membentuk sinapsis pada dendrit atau badan sel, dengan cara ini pasca-sinaps mengintegrasikan informasi dari beberapa neuron presinaps.
Neuron sensorik mengirimkan impuls yang diterima oleh reseptor ke sistem saraf pusat. Sedangkan neuron motoric membawa sinyal keluar dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar. Interneuron menghubungkan neuron sensorik dengan motorik
2. Sistem Saraf
1). Sistem Saraf Pusat ( Central Nerveous System)
Saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
a). Otak
otak merupakan alat yang sangat penting yang berfungsi sebagai alat pusat pengatur segala aktivitas manusia. Otak berada di dalam rongga tengkorak. Otak terdiri tiga bagian utama yaitu otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak
b). Sumsum tulang belakang
saraf tulang belakang (sumsum tulang belakang) adalah kumpulan neuron Panjang yang memiliki dua fungsi penting bagi sistem saraf. Sumsung tulang belakang terbagi menjadi dua area dimana bagian luar tampak berwarna lebih terang dan bagian dalam tampak lebih gelap
2). Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf perifer atau PNS terdiri dari semua saraf dan neuron yang tidak terdapat di otak dan sumsum tulang belakang. Sistem inilah yang memungkinkan otak dan sumsum tulang belakang saling berkomunikasi dengan sistem sensorik mata, telinga, kulit dan mulut sera PNS memungkinkan untuk mengontrol otot dan kelenjar tubuh
PNS dibagi menjadi dua sistem utama, yaitu sistem saraf somatic yang terdiri dari saraf yang mengontrol otot-otot sukarela tubuh dan sistem saraf otonom yang terdiri dari saraf yang mengendalikan otot-otot, organ dan kalenjar yang tidak disengaja
a). Sistem saraf somatik
Sistem ini terdiri dari semua saraf yang membawa pesan dari indera ke sistem saraf pusat dan jalur motorik. Ketika seseorang mengarahkan pandangannya kepada seseorang maka mereka menggunakan sistem saraf somatic. Sistem saraf somatic mengontrol hal-hal yang kita sadari seperti berjalan, berlari dan lain-lain.
b). Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom merajuk pada otonom yang berarti otomatis. Sistem saraf ini mengontrol hal-hal yang tidak kita sadari seperti pencernaan, detak jantung, pernafasan dan lain-lain. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua, yaitu saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis terletak di bagian tengah tulang belakang dekat bagian atas tulang rusuk hingga ke area pinggang. Fungsinya adalah untuk menjalankan tidanakan yang membutuhkan respon cepat. Sedangkan saraf parasimpatik terletak di bagian atas dan bawah tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur proses yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti buang air, mengatur sistem pencernaan dan lain-lain.
3). Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin menyalurkan zat kimiawi ke dalam aliran darah yang biasa kita sebut dengan hormon. Hormon-hormon ini mengalir dalam darah dan berlabuh di organ-organ targetnya, kemudia molekul-molekul hormone masuk ke tempat reseptor pada organ-organ tersebut, memenuhi fungsi masing-masing dam mempengaruhi perilaku mereka saat melakukannya. Komunikasi endokrin umumnya lebih lambat dikarenakan waktu untuk perjalanan organ ke target dan respon yang mereka pengaruhi mungkin tidak sampai jam, minggu atau tahun kemudian. Hormon mempengaruhi perilaku dan emosi dengan merangsang kelenjar tubuh lainnya.
1). Kelenjar Pituitari (Master of Gland)
Kelenjar pituitary atau hipofisis terletak di bawah otak, tepat di bawah hipotalamus. Kelenjar hipofisis disebut dengan kelenjar utama dikarenakan kelenjar ini yang mengendalikan semua kelenjar endokrin lainnya. Dan di dalam kelenjar ini terdapat hormone oksitoksin yang berfungsi untuk mengontrol kehamilan. Lalu ada hormone yang berfungsi untuk mengontrol kadar air dalam tubuh yang disebut vasopressin.
2). Kalenjer Endokrin Lainnya
a). Kelenjar Pineal
Terletak di otak di dekat bagian belakang, berfungsi untuk menghasilkan hormone melatonin yang berguna untuk menimbulkan rasa ingin tidur atau kantuk
b). Kelenjar Tilakoid
Terletak di dalam leher dan mengeluarkan hormone yang mengatur pertumbuhan dan metabolism
c). Pankreas
Berfungsi untuk mengontrol tingkat gula darah dalam tubuh dan megeluarkan insulin serta glucagon
d). Gonad (Kelenjar Kelamin)
Kelenjar ini mengeluarkan hormone yang mengatur perilaku seksual dan reproduksi, namun kelenjar ini tidak mengendalikan semua perilaku seksual
e). Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian, yaitu medulla adrenal dan korteks adrenal. Medula adrenal melepaskan epinefrin dan neropinefrin ketika seseorang di bawah tekanan. Kortek adrenal menghasilkan lebih dari 30 hormon yang berbeda yang disebut kortikoid. Salah satu yang paling penting dari hormone adrenal adalah kortisol, yang dilepaskan ketika tubuh mengalami stres.
4). Studi Mengenai Otak
1). Studi Lesioning
Studi Lesioning adalah salah satu cara untuk mengetahui fungsi dari berbagai area kontrol otak dengan cara mempelajari hewan atau manusia dengan kerusakan yang ada di area tersebut
Para peneliti melakukan eksperimen dengan hewan, membius hewan tersebut dan memberikan obat rasa sakit dan mengirimkan arus listrik untuk membunuh neuron.
2. Stimulasi Otak
Cara kerja stimulasi otak adalah mengganggu atau meningkatkan fungsi normal area otak tertentu melalui stimulasi listrik dan kemudian para peneliti mempelajari perubahan yang dihasilkan dalam perilaku. Hampir sama dengan lesi, tetapi arus listrik yang dikirimkan jauh lebih ringan sehingga tidak merusak saraf baru. Selanjutnya neuron beraksu seolah-olah menerima pesan, ini disebut sebagai stimulasi listrik otak (ESB)
3). Teknik Invasif
Teknik ini bisa disebut juga dengan teknik merangsang dari dalam. Ahli bedah saraf menempatkan elektrida di area otak dan mengarahkan kabel elektroda ke alat pacu jantung (generator impuls) kemudia generator impuls mengirimkan impils ke elektroda yang ditanamkan dan menstimulasi area yang diinginkan
4). Teknik Non Invansi
Kebalikan dari teknik invasi, teknik ini merangsang dari luar
5). Struktur Pemetaan
Melalui neuroimaging modern ataupun CT scan untuk melihat ke dalam otak manusia tanpa membahayakan orang tersebut
6). Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Dikarenakan CT scan tidak dapat menunjukkan detail yang sangat kecil di dalam otak, maka ditemukanlah teknik relatif yaitu pencitraan resonasi magnetik yang memungkinkan kita melihat lebih banyak detail
7). Fungsi Pemetaan
Selain mencitrakan bagian otak yang berbeda untuk apa yang ada atau tidak ada, memerikaa fungsi otak juga penting untuk memahami perilaku dan proses mental
8). Electroencephalogram (EEG)
Cara ini dilakukan untuk mempelajari aktivitas otak yang hidup dengan cara merekam aktivitas listrik korteks tepat di bawah tengkorak dengan menggunakan alat EEG
9).Magnetoencephalography (MEG)
MEG menggunakan perangkat yang sangat sensitif terhadap medan magnet dan berfungsi untuk membedakan gangguan demensia dan untuk mengeksplorasi proses autisme
10). Positron Emission Tomography (PET)
Pada PET, orang yang akan diperiksa akan disuntik dengan zat radioaktif cose dan kemudian komputer akan mendeteksi aktivitas sel-sel otak dengan melihat sel mana yang menggunakan glukosa radioaktif dan memproyeksikan gambar aktivitas tersebut ke monitor. Komputer menggunakan warna untuk membedakan tingkat aktivitas otak. Dengan metode ini, peneliti dapat membuat seseorang melakukan sesuatu sementara kita bisa melihat apa yang dilakukan oleh otak ketika melakukan pekerjaan tersebut
11). MRI FUNGSIONAL (FMRI)
MRI fungsional dapat memberikan informasi yang lebih detail dan lebih jelas daripada pemindaian PET dan juga sangat berguna untuk penelitian cara kerja otak
5). Struktur dan Fungsi Otak
Otak terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu forebrain, mid-brain dan hindbrain
1). Hindbrain
a). Medulla
Medulla terletak di bagian paling bawah otak. Medulla berfunsi untuk mengendalikan detak jantung, pernapasan dan menelan sehingga membuatnya menjadi salah satu bagian terpenting. Dalam medulla juga saraf sensorik yang berasal dari kiri dan kanan tubuh bersebrangan sehingga informasi sensorik dari sisi kiri tubuh menuju ke sisi kanan otak dan sebaliknya
b). Pons
Pons merupakan bagian menonjol yang lebih besar berada tepat di atas medulla. Pons memiliki peran mempengaruhi tidur, bermimpi dan gairah. Pons juga sebagai jembatan antara otak kecil dan bagian atas otak. Proses informasi motorik dilakukan secara searah
c). Retikular Formasi (RF)
RF adalah jaringan neuron yang berjalan melalui bagian tengah medula dan pons sedikit di bagian luarnya. Neuron ini bertanggung jawab atas kemampuan seseorang memperhatikan jenis-jenis informasi di lingkungan, dimana manusia akan mengabaikan informasi yang tidak penting dan menjadi awas terhadap perubahan informasi, missal ia akan mengabaikan suara ac dan ketika AC berhenti ia akan menyadarinya. Salah satu bagian dar RF adalah sistem pengaktifa retikuler (RAS) yang merangsang otak dan membuatnya tetap terjaga dan waspada.
d). Cerebellum
Cerebellum terletak di belakang pons, yaitu di pangkal tengkorak. Cerebellum mengendalikan semua gerakan yang tidak disengaja dengan cepat, gerakan motoric halus. Cerebellum juga mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang tidak disengaja yang dilakukan secara berurutan seperti berjalan. Hal ini terjadi karena cerebellum menyimpan informasi seperti gerakan refleks yang dilakukan, kebiasaan dan keterampilan manusia
2). Limbic System
a). Thalamus
Thalamus memiliki struktur yang agak bulat di pusat otak yang bertindak untuk segala informasi sensorik yang masuk. Thalamus melakukan beberapa proses informasi sensorik sebelum mengirimkannya ke bagian korteks yang menangani jenis sensasi tersebut, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan dan lain-lain.
b). Hypothalamus
Terletak di bawah dan di depan thalamus, tepat di atas kelenjar hipofisis. Hipotalamus mengatur suhu tubuh, rasa lapar, haus, tidur dan bangun, aktivitas seksual dan emosi
c). Hippocampus
Terletak di dalam lobus temporal medial di setiap sisi otak. Ia berperan penting dalam membentuk memori jangka panjang yang kemudian disimpan di otak
d). Amigdala
Amigdala terletak di dekat hipokampus. Ia mengatur rasa takut respons dan memori rasa takut
e). Cingulate Cortex
Ia terletak tepat di atas corpus callosum di bagian frontal dan pariental dan berperan dalam pemrosesan emosional dan kognitif
3). Kortex
a). Cerebral Hemispheres
Korteks terbagi menjadi dua bagian yang disebut belahan otak dan dihubungkan oleh pita serabut saraf (akson) yang tebal dan keras, yaitu korpus kalosum. Ia berfungsi untuk mengirimkan informasi sehingga memungkinkan kedua otak saling berkomunikasi.
b). Occipital Lobes
Terletak di dasar korteks, di belakang otak. Ia berfungsi untuk memproses area inforasi visual dari mata dan informasi yang diterima dari mata
c). Parietal Lobes
Terletak di bagian atas dan belakang otak, tepat di bawah tulang parietal fi tengkorak. Berisi korteks somatosensory dan memproses informasi dari kulit dan reseptor tubuh bagian dalam sentuhan, suhu dan posisi tubuh
d). Temporal Lobes
Terletak di belakang pelipis dan membantu menyimpan informasi visual, ada juga area yang berhubungan dengan pemahaman bahasa
e). Frontal Lobes
Lobus ini berada di bagian depan otak. Di lobus ini ditemukan semua fungsi mental yang lebih tinggi dan mempunyai fungsi dalam penyimpanan memori, perencanaan, pengambilan keputusan dan ada juga area yang dikhususkan untuk bahasa . Lobus frontal juga membantu dalam mengendalikan emosi
Bagian depan disebut prefrontal, bagian tengah medial korteks prefrontal dan bagian bawah prefrontal orbitofrontal yang berhubungan dengan sistem limbik
4). The Association of the Cortex
a). Broca’s Area
Terletak di bagian kiri dari lobus frontal. Area ini memungkinkan seseorang untuk bisa berbicara dengan lancar. Kerusakan pada area broca menyebabkan seseorang tidak dapat mengeluarkan kata-kata secara lancar
b).Wernicke’s Area
Area ini berfungsi untuk memahami arti kata. Terletak di bagian kiri temporal.
FUNGSI OTAK
Otak berfungsi mengendalikan pusat tubuh. Otak sendiri terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak besar, otak kecil dan batang otak. Otak besar berfungsi untuk mengatur gerakan tubuh, kemampuan berbahasa dan berpikir, serta menyimpan memori. Otak kecil berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan mengatur pergerakan tubuh. Sedangkan batang otak berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari batang otak ke sumsum tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan berbagai bagian tubuh dan otak.
Nahh, lumayan banyak juga ya materi kali ini, tapi tema-teman jangan bosan-bosan untuk membaca ya :D
Referensi Jurnal:
Coon, D, Mitterer, J.O, & Martini, T., 2019. Introduction to Psychology: Gateway mind and behavior. Cenggage Learning
Komentar
Posting Komentar