PSIKOLOGI UMUM PT 7

 Halo semuanya? gimana nih UTS nya? susah ga? semoga nilai UTS kita semua bagus yaaa😖

Nah, berhubung UTS ga ada liburnya, jadi aku mau ngelanjutin blog PSIUM nih, hope u enjoy baca blog aku ya :(


SENSASI DAN PERSEPSI

 

Proses Sensori

1). Seleksi

Seleksi terjadi karena reseptor sensorik tidak mentransduksi semua energi yang kita rasakan. Misal, gitar akan mengeluarkan bunyi kalau senarnya dipetik, tapi kalau senarnya ga dipetik, maka gitar ga akan mengeluarkan bunyi. Banyak jenis rangsangan yang tidak bisa kita rasakan secara langsung karena kita tidak punya respetor energi yang akan mentransmisikan energi tersebut. Misal kita tidak bisa mendengar frekuensi suara kelelawar karena nada yang dikeluarkan terlalu tinggi dan tidak bisa ditangkap oleh indera kita. Sensasi itu dapat terjadi ketika energi di bawah intensitas minimum. Minimum inilah yang disebut “absolute threshold”

2). Adaptasi Sensori

Misalnya ketika kita masuk kamar mandi, ternyata kamar mandinya bau pesing. Awal-awal baunya terasa banget di hidung, namun karena otak mengirimkan impuls atau rangsangan yang lebih sedikit ke otak, jadi kita lama-lama akan terbiasa dengan bau tersebut.

3). Analisis Sensori dan Kode Indera

Sewaktu kita memproses informasi, indera kita membaginya menjadi pola stimulus dasar. Misal pada katak, katak memiliki mata yang sangat sensitive terhadap bitnik-bintik kecil yang berguna untuk mendeteksi serangga yang terbang di dekatnya. Kepekaan kita terhadap fitur-fitur perseptual adalah karakteristik bawaan dari sistem saraf kita. Namun, kepekaan kita ini juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu kita. Area otak kita tuh terbagi menjadi area yang menerima informasi visual, area yang menerima informasi pendengaran, atau menerima rangsangan sentuhan yang nantinya akan memberitahu kita jenis sensasi apa yang kita rasakan

 

4 Reseptor Sensori

1). Sensori Penglihatan

Yah, seperti yang kita ketahui, indera yang digunakan untuk penglihatan adalah mata. Kenapa kita bisa melihat warna tuh keliatannya lebih cerah? Itu karena adanya perbedaan penglihatan, kecerahan yang berhubungan dengan tinggi gelombang cahaya.. Nah, amplitude yang membawa lebih banyak energi akan menyebabkan warna yang kita liat tuh lebih cerah.

Mata kita tuh kurang lebih kayak kamera, ada lensa yang berfungsi untuk mengatur focus mata kita terhadap suatu objek. Pemfokusan ini terjadi di bagian depan mata oleh kornea (selaput bening yang membelokkan cahaya ke dalam) disebut juga dengan akomodasi.

Mata kita punya dua jenis sensor, yaitu batang dan kerucut. Kalau batang ini tidak dapat mendeteksi warna dan dia cuman bisa melihat hitam dan putih, namun batang ini yang membantu kita melihat di kegelapan. Kalau kerucut itu dia bisa menghasilkan sensasi warna seperti yang kita lihat sekarang.

Lalu ada teori warna, kerucut pada manusia tuh ada tiga yang sangat sensitif terhadapa warna merah, hijau atau biru. Nah warna-warna yang kita lihat saat ini tuh adalah gabungan dari tiga warna tadi. Lalu ada juga teori trikromatik bahwasannya ada empat warna primer yaitu merah, hijau, biru dan kuning yang ga bisa kita dapatkan dari campuran warna lain. Nah kedua teori ini benar, karena teori yang pertama itu menjelaskan apa yang terjadi di mata, dan teori yang kedua menjelaskan bagaimana warna dianalisis sehingga kita tahu bahwasannya itu adalah warna.

 SENSORI INDERA & PERSEPSI

2). Reseptor Pendengaran

Kalau tadi mata sebagai reseptor penglihatan, maka reseptor pendengaran adalah telinga. Manusia menerima informasi berupa suara itu melalui telinga, suara ini adalah gelombang yang akan masuk ke telinga kita. Semakin tinggi gelombang suara yang kita dengar, maka akan semakin jelas suara yang kita dengar, dan kalau gelombang suara tadi semakin rendah, maka semakin rendah juga gelombang suara yang kita dengar. Nah untuk mendeteksi kecil atau besarnya suatu suara, ada frekuensi yang mengatur hal itu. Ketika di SD pasti kita pernah belajar berapa frekuensi yang bisa di dengar oleh manusia? Yapp 20-20.000 HZ. Hz adalah hertz, yaitu frekuensi dari gelombang per detiknya.

 Anatomi Sistem Sensorik | PPT

3). Sensori Perasa dan Pembau

Pada manusia sebenarnya ada 1000 jenis reseptor penciuman yang punya fungsi berbeda-beda, namun kenapa kita bisa mencium bau yang berbeda-beda? Ini masih jadi misteri, namun ada penjelasan yaitu cacat penciuman atau kebutaan penciumana, jadi kita kehilangan kepekaan terhadap bau tertentu. Atau bisa jjadi karena ada banyak kombinasi resptor sehingga menghasilkan banyak bau yang berbeda.

Lalu ada pengecap dan perasa. Ada empat dasar sensasi rasa yang kita rasakan, yaitu manis, asin, asam dan pahit. Nah kita paling sensitif terhadap rasa pahit, kurang sensitf terhadap rasa asam, kurang peka terhadap rasa asin dan sangak tidak peka terhadap rasa manis, makanya walaupun sesuatu udah manis, kita ngerasa masih kurang karena hal ini. Nah, untuk rasa kelima tuh ada pendapat dari sebagian ahli, yaitu umami. Umami tuh digambarkan kayak rasa gurih, pedas. Kita bisa merasakan banyak rasa karena kita memasukkan banyak variasi tekstur, suhu, atau rasa pedas ke makanan kita.

 

LKPD Biologi SMA Seri XI 3.10_6 Alat Indera Pengecap - Pojok CerdasPengertian Indra Pembau (Penciuman) : Struktur Bagian, Fungsi dan Cara  Kerja - JAGAD ID

4). Sensori Sentuhan

Reseptor kulit kita menghasilkan lima senasi yang berbeda-beda, yaitu sentuhan ringan, tekanan, rasa sakit, dingin, dan hangat. Kulit memiliki 200.000 ujung saraf untuk suhu, 500.000 untuk sentuhan dan tekanan, 3 juta untuk rasa sakit. 

 Sensory for kids: Yuk Kenalan dengan Sistem Taktil!

 

Persepsi

Persepsi adalah bagaimana otak kita mengartikan atau memaknai sesuatu yang kita terima. Walaupun mungkin setiap orang itu melihat hal yang sama, namun persepsi setiap orang itu berbeda-beda, persepsi ini bisa didasarkan oleh pengalaman masa lalu. Lalu saat kita melihat sesuatu, kita juga bisa terkena ilusi, ilusi adalah kesalahan dalam konstruksi (?)

Lalu kita juga melakukan pemrosesan itu dari bawah ke atas, missal ketika melihat rumah, maka kita akan berpikir kalau rumah tersebut dibangun dari material yang paling kecil, yaitu semen. Begitu juga otak kita membangun sebuah persepsi. Lalu ada prinsip-prinsip gestalten yang sudah kita pelajari di psikologi gestalt. Lalu ada perceptual constancies, yaitu bagaimana sistem visual kita mempertahankan suatu objek yang dilihat. Misal ketika kita melihat pintu yang terbuka, walaupun pintu itu terbuka, kita masih bisa mempersepsikan bahwa itu adalah pintu. Perceptual constancies tebagi tiga, yaitu ketetapan ukuran, ketetapan bentuk, dan ketetapan cahaya

Persepsi Kedalaman

Yaitu kemampuan kita melihat ruang tiga dimensi dan menilai jarak secara akurat. Tanpa persepsi kedalaman, dunia mungkin akan terlihat datar. Dalam isyarat kedalam bergambar, ada binocular depth cues dan monocular depth cues dimana di monocular depth cues terdapat pictorical depth yang berguna untuk melukis, menggambar dan fotografi dan terbagi menjadi tujuh jenis:

1.      Linear Perspective

Misal ketika kita melihat kereta api yang saling bertemu, padahal mereka itu tetap berada di jalannya masing-masing

2.      Relative Size

Ketika kita mau menggambar rumah dengan ukuran yang sama pada jarak yang berbeda, maka kita akan membuat rumah yang jauh itu rumah yang paling kecil

3.      Height in the Picture Plane

Jika objek yang kita gambar tadi lebih tinggi, maka artinya objek tersebut dianggap lebih jauh

4.       Light and Shadow

5.      Overlap

6.      Texture Gradients

Yaitu perubahan tekstur

7.      Aerial Perspective

8.      Relative Motion

l aTerus ada perceptual expectancies, yaitu bagaimana ekspektasi kita tuh mengubah persepsi kita. Misal dari kejauhan kita ngeliat ada orang yang pake jaket hijau khas bapak-bapak polisi yang suka nilang pengendara, nah dari jauh kita tuh udah takut karena kita nyangkanya itu polisi, tapi ternyata pas kita udah ngelewatin bapak tadi, ternyata itu cuman tukang parkir yang pake rompi hijau, nah dari situ persepsi kita berubah

sa  Sekian dari aku yaa, karena udah pusing banget capek sama tugas ospek😕, sampe ketemu minggu depann😻

 

    REFERNSI JURNAL 

    Coon, D, Mitterer, J.O, & Martini, T., 2019. Introduction to Psychology: Gateway mind and behavior. Cenggage Learning

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSIKOLOGI UMUM PT 2

PSIKOLOGI UMUM PT 1

PSIKOLOGI UMUM PT 3